Mao Tse-Tung 893-1976 |
Mao Tse-Tung 893-1976
memimpin partai Komunis ke puncak kekuasaan di Cina, dan dalam jangka masa dua
puluh tujuh tahun sesudah memegang kendali pimpinan, perubahan-perubahan
menakjubkan dan berjangka jauh terjadilah dalam sejarah suatu bangsa yang
begitu besar jumlahnya.
Mao Tse-Tung dilahirkan tahun 1893 di desa Shao-shan di propinsi
Hunan, Cina. Ayahnya petani agak berada. Di tahun 1911 tatkala Mao Tse-Tung
masih mahasiswa usia sembilan belas tahun, revolusi pecah memporakporandakan
dinasti Ch'ing yang memang sudah melapuk dan brengsek, padahal dinasti ini
memerintah Cina sejak abad ke-17. Hanya dalam tempo beberapa bulan saja
pemerintahan kaisar sudah terhalau dan terjungkir, dan Cina diproklamirkan
sebagai sebuah republik. Malangnya, pemimpin-pemimpin revolusi tidak mampu
mendirikan suatu pemerintahan yang kompak dan stabil dan revolusi ditandai oleh
keresahan dan perang saudara dalam jangka waktu lama, boleh dibilang
berlangsung hingga tahun 1949.
Selaku remaja muda usia, Mao
Tse-Tung secara pasti menempuh paham kiri dalam pandangan politiknya
dan pada tahun 1920 dia betul-betul sudah jadi Marxis tulen. Di tahun 1921 dia
merupakan salah seorang dari dua belas pendiri partai Komunis Cina. Tetapi
peningkatannya menuju puncak tertinggi kepemimpinan partai berjalan lambat,
sehingga baru di tahun 1935 dia menjadi ketua partai.
Sementara itu, secara keseluruhan
pun partai Komunis Cina jalannya merangkak, berliku-liku, terguncang-guncang
dalam usahanya memegang kekuasaan. Partai menderita banyak kemunduran di tahun
1927 dan tahun 1934, tetapi bagaimanapun dia mampu bertahan dan hidup terus.
Sesudah tahun 1935, di bawah kepemimpinan Mao Tse-Tung, kekuatan partai secara
mantap meningkat dan berkembang terus. Di tahun 1947, partai Komunis Cina sudah
siap tempur menumbangkan pemerintahan partai Nasionalis pimpinan Chiang
Kai-Shek. Di tahun 1949, pasukannya merebut kemenangan gilang-gemilang dan
partai Komunis menguasai mutlak seluruh daratan Cina.
Cina pada saat Mao Tse-Tung selaku
pemimpin partai Komunis memegang tampuk pemerintahan sesudah melalui
pertempuran sengit selama tiga puluh delapan tahun, hampir sebuah Cina yang
sudah tercabik-cabik, compang-camping, miskin papa dan tradisional dan
terbelakang dan buta huruf, sehingga tampaknya karier gelap membayangi Mao
Tse-Tung dengan pelbagai rupa rintangan dan jalan akhir yang buntu.
Tetapi, kenyataan berlawanan dengan
itu, karena berkat pengaruhnya yang luar biasa besar pada massa, kesemua
kekurangan itu bukannya akhir melainkan justru awal dari karier
kepemimpinannya, karena pada saat wafatnya tahun 1976 praktis Mao Tse-Tung
sudah merombak total seluruh Cina. Salah satu segi perombakan secara umum
adalah modernisasi negeri, khususnya industrialisasi, peningkatan taraf
pendidikan yang luar biasa cepat serta perbaikan tingkat kesehatan rakyat yang
menggemparkan. Perubahan-perubahan ini, betapapun pentingnya, bukanlah menjadi
alasan utama menempatkan Mao Tse-Tung dalam urutan daftar buku ini karena
negeri-negeri lain pun dalam saat yang berbarengan melakukan hal serupa.
Segi keberhasilan lainnya oleh Cina
di bawah Mao Tse-Tung adalah perubahan sistem ekonominya dari sistem kapitalis
ke sistem sosialis. Secara politik, sudah barang tentu penggarapan ini
dilaksanakan lewat cara-cara totaliter yang keras. Tetapi perlu diingat, lewat
indoktrinasi dan penataran yang intensif dan tak kenal lelah, Mao Tse-Tung
berhasil bukan saja menggerakkan suatu revolusi ekonomi dan politik tetapi juga
revolusi sosial. Hanya dalam tempo seperempat abad telah dapat dilakukan
perombakan dalam hal kesetiaan terhadap kefamilian yang sempit menjadi
kesetiaan terhadap bangsa secara keseluruhan. Perombakan ini mempunyai makna
yang teramat penting mengingat sepanjang sejarah sistem kesetiaan dan ikatan
kefamilian di Cina teramatlah kokohnya. Lebih dari itu, pemerintah Cina
melancarkan propaganda gigih memerangi ideologi Kong Hu-Cu dan tampaknya usaha
ini mencapai sasarannya.
Tentu saja, bukan Mao Tse-Tung
seorang yang menentukan garis politik pemerintah di bawah partai Komunis. Mao
Tse-Tung tidak pernah memegang peranan seorang diri seperti halnya dilakukan
oleh Stalin di Uni Soviet. Tetapi, memang benar Mao Tse-Tung merupakan tokoh
jauh lebih penting dari siapa pun dalam pemerintahan di Cina hingga akhir
hayatnya tahun 1976.
Salah satu proyek yang tak syak
lagi merupakan tanggung jawab utama Mao Tse-Tung ialah apa yang terkenal dengan
sebutan "Lompatan jauh ke depan"
di akhir tahun 50-an. Banyak peninjau beranggapan bahwa proyek itu, termasuk
penitikberatan pada metode pengintensifan produksi dengan penggunaan tenaga
manusia, termasuk dalam skala kecil dalam bentuk komune pertanian, sebagai
suatu proyek yang gagal. (Dalam banyak kejadian malah tidak digubris). Proyek
lain yang peroleh dukungan Mao Tse-Tung, dengan risiko dapat tantangan dari
banyak pemimpin-pemimpin Cina lain, adalah "Revolusi besar kebudayaan proletar" di akhir tahun 1960an. Ini
merupakan pertentangan tajam, dalam beberapa hal nyaris mirip dengan perang
saudara antara Mao Tse-Tung dan pendukungnya di satu pihak dengan golongan
kepala batu partai Komunis yang birokrasi di lain pihak.
Menarik untuk dicatat, Mao Tse-Tung
sudah berusia di pertengahan umur enam puluhan tatkala garis politik "Lompatan jauh ke depan"
dilancarkan dan berumur lewat tujuh puluhan ketika "Revolusi
kebudayaan" digerakkan. Dan pada waktu langkah pendekatan dengan Amerika
Serikat terjadi, dia sudah berumur hampir delapan puluh tahun.
Mulanya Mao Tse-Tung berpegang pada
pendapat, kaum buruh industri di kota-kota merupakan basis terkuat penyokong
partai Komunis. Ini sejalan dengan teori Marx. Tetapi, sekitar tahun 1952 Mao
Tse-Tung berkesimpulan --paling sedikit di Cina-- sokoguru partai berasal dari
kaum tani, bukan buruh. Anggapan ini ada dasarnya, karena selama pertempuran
panjang dan sengit dengan rejim Nasionalis, Mao Tse-Tung selalu berada di
daerah pedesaan. Gagasan ini diterapkan tatkala dia menjadi kepala negara.
Misalnya, apabila tatkala Stalin berkuasa di Rusia umumnya pembangunan
dititikberatkan pada sektor produksi industri, Mao Tse-Tung umumnya menarik
perhatian lebih besar pada pembangunan sektor pertanian dan pedesaan. Meski
begitu, pembangunan industri Cina di bawah Mao Tse-Tung maju dengan pesatnya.
Bukan suatu yang mudah menilai arti
penting yang berjangka panjang dari seorang tokoh politik yang sejaman.
Memperhitungkan dalam urutan keberapa Mao Tse-Tung harus muncul dalam daftar
buku ini, tak bisa kita mesti membikin perbandingan dengan tokoh-tokoh penting
lainnya. Mao Tse-Tung Tse Tung mendapat tempat dalam daftar urutan diatas
George Washington, karena perombakan-perombakan didalam negeri yang menjadi
tanggung jawab perbuatan Mao Tse-Tung jauh lebih fundamental ketimbang apa yang
telah diperbuat oleh George Washington. Mao Tse-Tung juga dapat tempat lebih
atas ketimbang Napoleon, Hitler dan Alexander Yang Agung disebabkan pengaruh
jangka panjang yang melekat pada dirinya, dan ini jelas lebih besar dari yang
dipunyai mereka yang disebut lebih dulu.
Perbandingan nyata lain adalah
antara Mao Tse-Tung dan Lenin. Mao Tse-Tung memerintah dalam jangka waktu yang
lebih panjang daripada Lenin, lagipula di dalam negeri yang jumlah penduduknya
jauh lebih banyak. (Kenyataan memang menunjukkan, masa berkuasanya Mao Tse-Tung
melebihi jangka waktu penguasa mana pun dalam sejarah!) Tetapi, Lenin
mendahului Mao Tse-Tung dan memancarkan pengaruh kuat terhadap Mao Tse-Tung,
dan dengan jalan mendirikan Komunisme di Rusia berarti dia mempersiapkan dan
membuka jalan bagi pembentukan Komunis berikutnya di Cina.
Orang yang karya usahanya hampir
dapat disejajarkan dengan Mao Tse-Tung adalah Shih Huang Ti. Kedua-duanya orang
Cina dan keduanya arsitek perombakan-perombakan besar untuk negerinya. Shih
Huang Ti dapat tempat lebih atas dalam urutan buku ini karena kita tahu
pengaruhnya berlangsung selama tidak kurang dari dua puluh dua abad. Meskipun perubahan-perubahan
yang dilaksanakan Mao Tse-Tung besar kemungkinan lebih penting dan lebih
mendasar, tetapi kita belum tahu pasti sampai berapa lama pengaruhnya bisa
bertahan.
--------------------------------------------------------------------------------
Seratus Tokoh yang Paling
Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
--------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment
Terima kasih Anda sudah mengunjungi blog saya, sekarang silahkan komentar